
Bagi East Japan Railway Company (JR East) dan West Japan Railway Company (JR West), kereta rel listrik (KRL) seri 205 adalah salah satu bagian terpenting dari perjalanan sejarah mereka. Mulai beroperasi sejak 1985, KRL seri 205 adalah salah satu seri KRL milik JR yang diproduksi dalam jumlah sangat banyak, sejumlah 1461 unit kereta, terbanyak kelima setelah KRL seri 103, E233, E231 dan seri lawas komuter modern JR, 101. Efeknya, seri KRL ini pun dikenal luas masyarakat Jepang dan menjadi favorit banyak penggemar kereta api (railfan) di negeri Matahari Terbit tersebut.
Hadir dalam jumlah banyak tentu mengakibatkan tersebarnya unit-unit kereta seri 205 dalam beberapa wilayah operasi, jalur operasi dan tentunya formasi serta konfigurasi rangkaian yang berbeda-beda. KRL seri 205 dipesan dan pertama kali berjalan di era Japan National Railways (JNR) pada tahun 1985, sebelum akhirnya JNR diprivatisasi dan dibagi dalam beberapa perusahaan tersendiri yang menaungi operasi kereta api di beberapa wilayah di seantero Jepang. Seri ini selanjutnya dioperasikan oleh JR East dan JR West pada berbagai jalur dan relasi.

Masing-masing wilayah dan jalur yang menggunakan KRL seri 205 memanfaatkan unit-unit KRL ini dalam aneka formasi rangkaian yang berbeda-beda. Ada jalur yang hanya mengoperasikan KRL ini dengan formasi 2 kereta saja, namun pernah pula dioperasikan dengan formasi “tanggung”, 11 kereta. Bahkan di Jabodetabek, KRL ini juga telah dioperasikan dengan formasi 12 kereta, menggabungkan 2 rangkaian yang masing-masing berformasi 6 kereta. Mengapa bisa demikian?
Bagi anda, railfan yang sekedar menyukai kereta api atau mungkin hanya penumpang biasa, hal ini mungkin tidak menarik untuk ditelusuri. Namun bagi railfan dengan latar belakang pendidikan teknik, suka mendalami setiap detail dari kereta api atau bahkan pegawai perusahaan kereta api itu sendiri, topik ini tentu menjadi bahan diskusi yang penting, asyik dan tentunya penuh dengan ilmu.
Sebelumnya, mari kenali beberapa jenis unit kereta yang ada di seri 205 dengan memperhatikan tabel berikut:
Terdapat 8 jenis kereta di KRL seri 205. 4 diantaranya kereta berpenggerak (Motor Car), dan 4 diantaranya adalah kereta non-penggerak (Trailer Car). Dari kedelapan jenis diatas, KRL ini dapat dirangkai menjadi beberapa formasi dan susunan rangkaian. 6 jenis diantaranya merupakan bentukan asli pabrik (Tc205, Tc’204, M205, M’204, T205 dan T’204) sementara 2 jenis lainnya, Mc205 dan Mc’204 merupakan hasil modifikasi dari M205 dan M’204 dengan menambahkan kabin masinis.
Pembentukan formasi KRL ini memiliki banyak variasi. KRL ini dapat dibentuk dalam formasi apapun selama memenuhi kriteria, diantaranya jumlah Motor Car yang genap dan jumlah Trailer Car yang tidak melebihi jumlah Motor Car dalam satu konfigurasi rangkaian. Diluar kriteria tersebut, walaupun secara teknis dapat dilakukan dengan adanya rekayasa teknik atau modifikasi, tentunya banyak perhitungan yang harus dipertimbangkan dan tidak bisa asal dilakukan karena memiliki resiko yang besar. Inilah mengapa KRL ini dapat disusun dengan aneka variasi posisi Motor Car dan Trailer Car, selama masih memenuhi dua syarat diatas. Karenanya pula, JR East pernah mengoperasikan KRL ini dengan formasi ganjil, 3, 7 atau 11 kereta.

Kecuali ditentukan lain, formasi dengan konfigurasi asli atau baku (default) KRL seri 205 yang digunakan baik di JR East maupun di JR West adalah sebagai berikut:
Formasi default ini digunakan pada KRL seri 205 di banyak jalur JR East dan JR West. Namun, ada beberapa jalur di JR East yang memiliki konfigurasi dan susunan formasi khusus diluar formasi default yang telah disebutkan diatas, diantaranya jalur Yamanote, Saikyo, Yokohama, Nambu (jalur cabang), Musashino dan Tsurumi.
Di jalur Yamanote, sejak tahun 1985 hingga tahun 1990 digunakan KRL seri 205 berformasi baku 10 kereta dengan konfigurasi 6 Motor Car (M) dan 4 Trailer Car (T). Namun mulai tahun 1991, dihadirkan Trailer Car baru yang memiliki 6 pintu penumpang (6-doors car) tiap sisinya dengan penomoran T’204. Trailer Car ini ditambahkan masing-masing 1 unit pada rangkaian-rangkaian KRL seri 205 jalur Yamanote, sehingga terciptalah formasi 11 kereta dengan konfigurasi 6M5T.
Setelah KRL seri 205 dipensiunkan dari jalur Yamanote, rangkaian-rangkaiannya kemudian dipindahtugaskan ke jalur-jalur lain yang membutuhkan tambahan armada. Sementara itu, Trailer Car T’204 dari jalur tersebut dipindah ke jalur Saikyo, menggantikan Trailer Car T205 dengan jumlah pintu konvensional, 4 pintu. Di jalur Saikyo pula, KRL seri 205 formasi 10 kereta yang sebelumnya menggunakan konfigurasi default diubah menjadi beberapa konfigurasi berbeda, namun sebagian rangkaian yang merupakan pindahan dari jalur Yamanote dan Keihin-Tohoku masih menggunakan formasi dengan konfigurasi default.
Senada dengan KRL seri 205 jalur Yamanote, hal serupa terjadi di jalur Yokohama. Sejak awal penggunaannya di jalur ini pada tahun 1988, KRL ini hanya menggunakan formasi 7 kereta dengan konfigurasi 4M3T. Selang 6 tahun kemudian, di tahun 1994 dihadirkan kembali Trailer Car T’204 baru yang juga merupakan 6-doors car, untuk ditambahkan pada rangkaian-rangkaian KRL seri 205 di jalur Yokohama.
Jalur Musashino juga menggunakan KRL seri 205 sebagai armada utamanya. Namun, selain digunakan dalam formasi 8 kereta dengan susunan konfigurasi default, KRL seri 205 di jalur ini juga ada yang dibentuk dalam formasi yang sama, namun memiliki konfigurasi berbeda, 6M2T.
Selain digunakan dengan formasi-formasi panjang, KRL seri 205 juga digunakan dalam formasi yang sangat pendek, dengan formasi 3 kereta di jalur Tsurumi dan 2 kereta di jalur cabang Nambu karena hanya digunakan sebagai kereta penghubung (feeder) dari dan ke jalur utama. Uniknya, kedua formasi ini menggunakan kereta Motor Car berkabin masinis hasil modifikasi (Mc205 dan Mc’204), dengan tampilan yang lebih modern.
